Jakarta, Penaberita.id—PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) gelar Soft Launching Rehabilitasi Kawasan Mangrove dalam upaya mempercepat rehabilitasi kawasan mangrove nasional di Kabupaten Indramayu pada Sabtu (27/11).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama Kegiatan Rehabilitasi Mangrove melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang di tandatangani bulan September lalu. Turut hadir Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kemenkomarves Kus Prisetiahadi, Bupati Indramayu Nina Agustina, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) KKP Muhammad Yusuf, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono, serta kelompok pembudidaya ikan dan tani Kabupaten Indramayu.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono mengatakan, kawasan mangrove merupakan salah satu kawasan ekosistem di wilayah pesisir yang memiliki banyak manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi. Mangrove juga dapat menjaga kawasan pesisir dari bencana alam seperti tsunami dan mencegah abrasi.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021, kondisi ekosistem mangrove di Indonesia seluas 3,36 Juta Ha, dengan total mangrove lebat seluas 3,1 Juta Ha, mangrove sedang seluas 188.363 Ha, dan mangrove jarang seluas 54.474 Ha.
“Kami mendukung penuh program Pemerintah yang diinisiasi Kemenko Marves dan KKP untuk merehabilitasi lahan kritis mangrove di Kabupaten Indramayu melalui program TJSL untuk mencapai target nasional terkait rehabilitasi kawasan mangrove di Indonesia dengan menggandeng penggiat lingkungan yaitu masyarakat yang tergabung dalam kelompok pembudidaya maupun kelompok tani,” kata Ali Mulyono, seperti dikutip dari siaran pers PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Senin (29/11) lalu.
Ia menjelaskan, rehabilitasi kawasan mangrove di Kabupaten Indramayu dilakukan melalui program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) sesuai dengan instruksi Presiden dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Program ini adalah bentuk tanggung jawab perusahan terhadap lingkungan serta turut mensukseskan program pemerintah untuk rehabilitasi kawasan mangrove dengan memberdayakan masyarakat,” jelas Ali Mulyono.
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengungkapkan, kawasan pantai di Kabupaten Indramayu ini selain memiliki daya tarik wisata, juga menjadi sumber biota laut yang melimpah serta mempunyai lahan hutan mangrove yang cukup luas. Melihat potensi ini, tentunya kawasan mangrove harus benar-benar dijaga dan dikembangkan.
Mangrove bukan hanya untuk mengendalikan dan melestarikan ekosistem pantai, melainkan bias diolah menjadi produk olahan yang bisa dikonsumsi dan menjadi produk UMKM.
“Saya berharap kedepannya kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove dapat terus dilakukan dan bahkan melibatkan lebih banyak unsur lagi. Karena semakin banyak yang berperan, semakin maksimal pula hasil yang didapat,” tandasnya.
Penulis: Frans P
Foto. Dok. Pelindo