Jakarta, Penaberita.id–Firma Hukum Bintang Mulia dan Rekan bersama sejumlah investor peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund) menggelar jumpa pers pada Selasa (6/12) di Kawisari Café & Eatery, Jl. Kebon Sirih No. 77A, Jakarta Pusat.
“Sebagai masyarakat, saya masih berpikir positif, karena saya melihat public figur atau orang-orang yang mendukung cukup kita percaya,” ujarnya salah satu investor/lender berinisial AM dalam jumpa pers.
Dengan kata lain, lanjutnya, pihaknya masih berharap TaniFund ini tidak tutup, namun para public figur atau orang-orang yang mendukungnya bisa mendidik mereka dalam hal ini orang-orang TaniFund. Sebab, ini bisa menjadi prospek bagi Indonesia yang merupakan negara agraris.
Sehingga bisa membantu negara ini untuk maju. Ditambah lagi krisis pangan sudah di depan mata.
“Yang jelas kami berharap uang yang diinvestasikan bisa kembali, sebab investor-investor TaniFund ini tulus. Sebab, selain berinvestasi secara nominal, kami juga berinvestasi moral dalam memajukan negera agraris ini,” harapnya.
Terkait hal itu, Tim Firma Hukum Bintang Mulia dan Rekan, Hardi Purba menuturkan, pada 2019 TaniFund telah memberikan proposal penawaran kepada calon investor melalui web dan media elektronik lainnya. Penawaran menampilkan janji bombastis dan prestisius seperti return investasi yang besar, TKB90 yang sangat tinggi, dan proteksi investasi dilindungi oleh asuransi sebesar 80%.
“Janji tersebut membuat investor atau lender tertarik lalu berbondong-bondong menanamkan investasinya di TaniFund,” jelasnya.
Kuasa hukum, Josua Victor menambahkan, pada dasarnya jumpa pers ini digelar agar pihak TaniFund mau mendengar keluhan serta harapan para lender/investor. Untuk investor yang ditangani sebanyak 128 orang dengan total kerugian lebih kurang Rp 14 Miliar.
“Kami berharap pihak TaniFund ini mau mendengar keluhan dan mau terbuka dengan para investor yang menjadi klien kami,” tuntasnya. *** Frans P