Rayakan HUT Ketujuh, Dewantara Center Gelar Pameran Lukisan di Balai Budaya Jakarta

Tambahkan Caption pada image dan akan tampil di kolom ini.

Jakarta, Penaberita.id—Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ketujuh Dewantara Center menggelar pameran lukisan bertajuk, Membaca Dunia (Read the World) di Balai Budaya Jakarta, Jl. Gereja Theresia 47 Menteng, Jakarta Pusat. Perhelatan pameran yang berlangsung dari tanggal 23-29 November 2021 dan menampilkan sebanyak 23 lukisan dari 15 pelukis tersebut dibuka oleh Prof. Salim Said.

“Selama Pandemi Covid-19, ini kali pertama saya keluar rumah. Melihat pameran ini, selain perubahan kondisi, saya juga menyimak banyak perubahan dan rasa optimisme. Sebab, dalam pameran ini juga menampilkan karya-karya para pelukis-pelukis muda yang menjadi pewaris masa depan dengan lebih baik,” tutur Prof. Salim Said dalam pembukaan pameran, Selasa (23/11).

Ketua Dewantara Center, Syahnagra Ismaill mengatakan, tajuk pameran tersebut dipilih karena pameran ini ingin menampilkan rasa optimis dari para pelukis dalam melihat perkembangan dan perubahan dunia. “Selain menjadi persoalan dunia, Pandemi Covid-19 secara langsung maupun tidak langsung tidak hanya memupuk rasa persatuan dan kesatuan antarwarga negara, tapi juga telah rasa persahabatan maupun persaudaraan antarbangsa yang ada di dunia dalam menghadapi segala persoalan, dalam hal ini wabah Covid-19,” ujarnya.

Dijelaskan Syahnagra, rasa persahabatan dan persaudaraan ini menjadi penting bagi kita umat dunia. Setidaknya, dari rasa tersebut akan tumbuh sikap yang saling perduli dan saling tolong menolong antarsesama umat manusia. Setidaknya, harapan akan menjadi tubuh dan seni lukis akan menjadi energi dalam memupuk rasa persahabatan dan persaudaraan itu untuk menjadi individu, bangsa dan dunia yang lebih bijak lagi.

“Kondisi dan harapan itulah yang kemudian dibaca, direnungkan dan dituangkan oleh para pelukis dalam pameran ini. Harapannya, harapan-harapan dan tanda-tanda yang ada dalam setiap karya ini bisa juga tumbuh dan menjadi karakter bagi setiap penonton pameran,” ungkapnya.

Kurator pameran, Iwan Jaconiah menjelaskan, tajuk pameran ‘Membaca Dunia’ ini menjadi sebuah gerakan bersama seniman Indonesia yang berdomisili di seputaran Jakarta dan sekitarnya dalam membaca fenomena global. Globalisasi telah menuntut para pelukis ini untuk mampu beradaptasi dengan pelbagai informasi yang bertebaran di dunia maya dan dunia nyata. “Dan tema utama sebagai jembatan membaca dunia kemarin, menulis dunia hari ini dan melukis dunia di masa depan secara bijaksana,” jelas Iwan.

Ia menambahkan, pameran Membaca Dunia lewat goresan dan sentuhan tangan-tangan seniman berbakat membuka persepsi baru yang dapat ditelaah lewat pendekatan kulturologi. Pertama, pergerakan seni rupa dunia bukan lagi eksklusif, melainkan inclusive. Kedua, seni lukis akan terus mengikuti perkembangan dunia berdasarkan teori dan pakem yang disetujui lewat hasil penelitian. “Artinya, pameran ini mencoba menampung segala pemikiran dan menyambut era baru menuju masa depan secara riang gembira,” tandasnya.

Penulis dan Foto: Frans P