Pemprov DKI Jakarta Targetkan 86 Lokasi Taman Maju Bersama

Foto: Dok.PPID DKI Jakarta
Foto: Dok.PPID DKI Jakarta

Jakarta, Penaberita.id—Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan penyediaan 86 lokasi Taman Maju Bersama. Rinciannya, sebanyak 41 lokasi pembangunan dan 45 lokasi penataan (dari taman yang sudah ada).

Hingga saat ini terdapat 57 Taman Maju Bersama yang sudah bisa dimanfaatkan warga untuk beraktivitas. Kemudian, 12 Taman Maju Bersama sedang dalam tahap pembangunan.

Terkait hal tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya menghadirkan Ruang Publik yang nyaman bagi warganya untuk beraktivitas maupun berinteraksi merupakan prioritas dan menjadi salah satu ukuran capaian kinerja Pemprov DKI Jakarta.

Dijelaskannya, penataan kota pun melibatkan seluruh komponen masyarakat melalui kolaborasi, sehingga sesuai dengan konsep City 4.0 (Pemerintah sebagai kolaborator). “Termasuk pembangunan taman sebagai ruang terpadu bermain dan belajar untuk anak,” kata Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers PPID DKI Jakarta, Senin (7/2).

Hal itu dilakukan sebagai bentuk optimalisasi ruang publik yang ada di DKI Jakarta. Salah satu bentuk optimalisasi itu dilakukan dengan memfasilitasi kegiatan dongeng oleh pendongeng anak-anak, Paman Gery di Taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Taman Sawo, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Minggu (6/2) lalu.

Dongeng ini memberikan pemahaman kepada siswa, guru, dan orang tua dalam menjaga protokol kesehatan di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung, yang didahului dengan cerita untuk mencintai lingkungan. Kegiatan ini turut menggawangi penyempurnaan salah satu fitur di aplikasi Jakarta Kini (JAKI) yang akan meluncurkan fitur pendaftaran dan penggunaan ruang publik guna memberi kemudahan pada masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania menyampaikan dalam waktu dekat, warga dan komunitas  dapat secara langsung memanfaatkan ruang-ruang publik di DKI Jakarta dengan mendaftar melalui aplikasi JAKI. Melalui fitur komunitas di JAKI yang akan kami luncurkan dalam waktu dekat,  warga dan komunitas bebas kapan saja mendaftarkan, memilih ruang terbuka, dan melakukan berbagai kegiatan, namun syaratnya harus tetap memperhatikan protokol kesehatan 6M.

“Ini bentuk demokrasi pemakaian ruang publik dan fasilitasi pemprov bagi warga dan komunitas”, ungkapnya.


Menurut Gery Puraatmadja, sebagai seorang penggerak komunitas dan pendongeng anak-anak yang dikenal juga sebagai Paman Gery, menyambut positif ide penggunaan ruang publik bagi komunitas dan warga kota.

“Ini sejalan dengan konsep Jakarta 4.0 di mana warga mempunyai kebebasan beraktivitas di ruang publik seperti yang dicetuskan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ruang publik akan menjadi tempat pembelajaran yang menyenangkan bagi anak anak”, tandasnya.*** Frans P