Migor Langka, Demokrat Kota Cirebon Operasi Pasar

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Herman Khaeron, meninjau oprasi pasar minyak goreng di pasar pagi Cirebon.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Herman Khaeron, meninjau oprasi pasar minyak goreng di pasar pagi Cirebon.

Cirebon, Penaberita.id- Partai Demokrat Kota Cirebon Jawa Barat, membagikan 10 ribu kilogram minyak goreng (migor) di dua pasar tradisional sekaligus, yakni, pasar Harjamukti, dan pasar Pagi Cirebon.

Pembagian migor ini melalui operasi pasar yang diadakan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Cirebon bersama anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron.

Ketua DPC Demokrat Kota Cirebon Muhammad Handarujati Kalamullah mengatakan operasi pasar minyak goreng untuk menginventarisir harga minyak goreng yang tinggi. Sasaran pembagian pun kepada para pedagang di kedua pasar tersebut.

“Hampir sepekan ini, di seluruh daerah harga minyak goreng tinggi, dengan tingginya harga migor penyediaan migor di pasar sangat terbatas. Untuk itu kami adakan operasi pasar minyak goreng,”katanya.

Dewan dapil Harjamukti itu mengatakan, operasi pasar minyak goreng ini merupakan lanjutan dari hasil sidak minggu lalu dengan Anggota DPR RI Herman Khaeron ke pasar tradisional di Kota Cirebon.

“Dari hasil sidak, para pembeli ataupun pedagang mengeluh, selain langka harga minyak goreng sangat melonjak tinggi. Kami dengan para pedagang menyepakati melalui pakta integritas untuk tidak menaikkan harga migor (minyak goreng),”kata pria yang akrab disapa Andru.

Di tempat yang sama anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron mengatakan, ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional sangat terbatas hanya tersedia 10 sampai 20 persen.

“Ketersediaan terbatas ditambah harganya tinggi, sekilo nya sampai Rp.20 ribu. Tentunya dengan harga yang fantastis ini buat para pedagang dan pembeli sulit mendapatkan minyak goreng,”kata Herman.

Menurut Dewan RI dapil Cirebon, Indramayu, Cirebon ini, minyak goreng ini termasuk komoditas kebutuhan pokok sehari-hari yang dibutuhkan masyarakat.

“Langka dan harga minyak goreng yang tinggi, dampak nya kepada masyarakat. Kasihan tukang gorengan, pelaku UMKM, dan minyak goreng juga kebutuhan rumah tangga,”katanya.*** Ahmad.S