Jakarta, Penaberita.id–Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pemerintah pusat bersinergi mengatasi masalah banjir di Jakarta.
Sinergi yang dilakukan antara Pemprov DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) adalah sepakat melanjutkan normalisasi Kali Ciliwung.
“Untuk mengatasi banjir di Jakarta, kami telah bersepakat untuk saling bersinergi,” imbuh Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta di Gedung Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/3).
Gubernur Pramono menuturkan, terkait prosesnya, pihaknya akan melakukan pendekatan secara manusia terhadap warga terdampak.
“Kita tidak akan melakukan penggusuran. Normalisasi ini betul-betul dilakukan dengan pendekatan secara manusiawi,” tuturnya.
Gubernur Pramono mengungkapkan, penanganan banjir bersifat jangka menengah ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian PU dan Kementerian ATR/BPN.
“Kalau upaya ini berhasil dilakukan, maka akan mengurangi risiko banjir di Jakarta hingga 40 persen,” ungkapnya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengatakan, soal normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 16 km ini pihaknya akan memberikan dukungan pengadaan tanah.
Total luas pengadaan tanah yakni sekitar 11 hektare atau 16 km kali Ciliwung, dari Pengadegan hingga Rawajati.
“Target pengadaan tanah selesai pada akhir Mei, sehingga pembangunan fisik dapat dimulai pada awal Juni 2025,” katanya.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menambahkan, normalisasi Sungai Ciliwung diharapkan dapat berjalan dengan baik, sehingga potensi banjir di Jakarta dan sekitarnya bisa dikendalikan.
“Melalui sinergi ini, harapannya potensi banjir di Jakarta bisa dikurangi dan dikendalikan” tuntasnya.* Frans