Jakarta, Penaberita-id—Ketua Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) Komisariat Jakarta Raya, Syawaluddin menyebutkan, Indonesia harus bersiap menghadapi lima tantangan global. Kelima tantangan global yang sudah ada di depan mata dan harus dihadapi tersebut antara lain, demokratisasi kehidupan berpolitik.
Kemudian tantangan perlindungan terhadap hak asasi manusia lingkungan hidup, ketahanan pangan, pasar global serta pemanfaatan teknologi dan informasi. Kelima tantangan global tersebut secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak terhadap kelangsungan kehidupan manusia sekarang dan ditahun-tahun mendatang.
“Untuk itu, kita yang tergabung dalam IKA UPI Komisariat Jakarta Raya harus siap serta ikut bertanggungjawab dalam menghadapi tantangan global ini. Kita bisa menjadi solusi dari tantangan global ini,” ujar Syawaluddin disela-sela pelantikan pengurus IKA UPI Komisariat Jakarta Raya, Auditorium Perpustakaan Nasional, Jl. Merdeka Selatan, No. 11, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Lebih lanjut, Kang Syawal (sapaan karibnya) yang juga Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) ini menjelaskan, masyarakat rindu terhadap demokrasi yang sehat, yang mengedepankan subtansi dan jauh dari otoriter. Demokrasi prosedural dan mendorong partisipasi publik guna akuntabilitas dan transparan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Selain itu, negara juga harus hadir di baris palung depan dalam melindungi hak asasi setiap manusia yang memberikan kebebasan dan angin segar bagi kelangsungan hidup manusia. Tidak hanya itu, lingkungan yang sehat, bersih dan bebas dari polusi serta kedaulatan pangan yang menjadi dambaan masyarakat kita Indonesia saat ini.
Yang tidak kalah pentingnya, pasar global yang menyerang UMKM dan ekonomi masyarakat atas pesatnya pertumbuhan teknologi informasi mendorong IKA UPI Komisariat Jakarta Raya untuk berada di garis terdepan dalam menghadapi semua tantangan.
“Kami IKA UPI Komisariat Jakarta Raya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah menjadi mitra strategis dalam membangun Jakarta,” tandasnya.*** Frans P