Juru Tafsir Menhan Prabowo, Dahnil Simanjuntak: Sebut Tiga Tantangan Pertahanan dalam Bernegara

Tambahkan Caption pada image dan akan tampil di kolom ini.

Jakarta, Penaberita.id–Dalam bukunya yang berjudul, Politik Pertahanan. Dahnil Anzar Simanjuntak bicara soal tiga tantangan dalam pertahanan kehidupan bernegara, yakni militer, nirmiliter dan hybrida. Dengan kata lain, jika ketiga tantangan tersebut tidak diatasi, maka bisa menjadi ancaman bagi kehidupan bernegara.

Juru tafsir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan dalam konsepsi pertahanan, jika ingin memahami pertahanan, maka yang harus dipahami adalah dunia pertahanan itu sendiri. Pertama, memang ketika berbicara pertahanan, maka itu identik dengan dunia militer.

Bang Dahnil (sapaan karibnya) menuturkan, bahkan orang modern sering menyebutkan bahwa tidak ada lagi ancaman milter. Dan pandangan terhadap itu salah. Sekarang yang tak kalah mengerikan dan selalu menjadi keprihatinan Pak Prabowo justru ancaman militer. Ukraina vs Rusia, dan Israel perangnya tidak selesai-selesai. Bahkan meluas bersama dengan Lebanon, Irak dan ini bisa semakin meluas. Apalagi kalau sudah adu nuklir.

“Yang banyak orang bilang tidak akan ada lagi perang. Ternyata, di abad modern ini masih ada yang perang,” tuturnya.

Dahnil menambahkan, bahkan meski sudah diingatkan, mereka masih tetap perang. Sebagian berbicara soal kemanusiaan, sebagian lagi merusak nilai-nilai kemanusiaan. Karena kekuasaan itu dan hal ini juga menjadi perhatian dari Pak Prabowo.

Kedua, pertahanan itu terkait dengan nirmiliter (di luar alutsista). Misalnya, idiologi, Pancasila, cyber dan hal-hal lain yang menjadi konsesi pertahanan kita juga. Ketiga, pertahanan hybrida, gabungan antara milter dan nirmiliter.

“Ketiga pertahanan hybrida. Dan pertahanan ini menjadi tantangan sekaligus ancaman hari ini,” ujarnya dalam acara bedah buku Politik Pertahanan di Perpustakaan Nasional belum lama ini.

“Maka yang selalu disampaikan oleh Pak Prabowo adalah kolaborasi. Rangkul semuanya supaya di dalam rumah kita kompak. Karena di luar rumah kita sedang kacau balau. Jadi, ancaman militer itu tetap ada,” tuntasnya. *** Frans