Jemaah Masjid UGM Teriaki Anies Presiden

Tambahkan Caption pada image dan akan tampil di kolom ini.

Yogyakarta, Penaberita.id–Teriakan ‘presiden’ dari para jemaah menggema seusai Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memberikan ceramah tarawih di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Yogyakarta, Kamis (7/4).

Dalam ceramahnya, Anies mengungkapkan tema yang diberikan adalah tentang kota. “Mungkin karena saya sedang mengurus Ibukota, Walaupun sebentar lagi tidak lagi jadi Ibukota,” ungkap Anies disambut gelak tawa jemaah, Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Kamis (7/4).

Lebih lanjut mantan Menteri Pendidikan ini menjelaskan, anak muda bicara masa depan, orang tua bercerita masa lalu. Maka, masa depan dari peradaban umat manusia akan berada di perkotaan. Tahun 2027, pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, penduduk dunia yang tinggal di kota akan lebih banyak daripada tinggal dipedesaan.

Ditahun 50-an, hanya 30 persen penduduk dunia yang tinggal di perkotaan. Tahun 2021, sebanyak 57 persen penduduk dunia tinggal di kota. Tahun 2011, pertama kalinya Indonesia, statistiknya, lebih banyak warga tinggal di perkotaan daripada di pedesaan. “Tahun 2021, sebanyak 57 persen penduduk di Indonesia tinggal di perkotaan,” jelasnya.

Foto: Istimewa

Dalam kesempatan itu Anies juga berbagi cerita tentang apa saja yang dikerjakan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Katanya, Jakarta merupakan melting pot, tempat berkumpulnya orang dari seluruh daerah. Salah satu tantangan terbesar di Jakarta adalah pergerakan penduduknya. Secara resmi penduduknya sebelas juta, tapi kendaraan bermotor roda duanya 13 juta dan tiga juta kendaraan roda empat. Hal ini menyebabkan kemacetan.

Karena itu,  yang pertama dilakukan di Jakarta adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menambah jumlah kendaraan umum. Selain itu membangun satu sistem yang namanya Jaklingko. Di mana seluruh kendaraan umum digabungkan jadi satu kesatuan. Tidak ada rute gemuk dan kurus serta semua rute dibayar sama. Alhasil, dulu yang naik kendaraan umum sebanyak 350 orang perhari, sekarang satu juta orang perhari.

Tahun 2017, Jakarta dinobatkan sebagai kota termacet nomor empat di dunia. Pada 2018 turun menjadi nomor tujuh di dunia, kemudian turun lagi menjadi nomor sepuluh. Kemudian tahun 2020 turun menjadi nomor 32 termacet di dunia. “Tahun 2021 kita menjadi kota temacet nomor 64 di dunia. Ini kerja seluruh rakyat Jakarta, kerja semua kita,” katanya.

Demikianlah secuplik pengalaman memimpin Jakarta yang disampaikan dalam ceramahnya dengan tema “Menjadi Manusia Bernilai Menjawab Soal Indonesia Memimpin Dunia pada 2045”.

Seusai memberikan ceramah, Anies Baswedan pun didekati para jemaah untuk berjabat tangan, berswafoto dan tak jarang terdengar teriakan,  ‘ Anies presiden’. *** Frans P