Ini Peran Aktif Indonesia di Konferensi Dunia untuk Kebijakan Kebudayaan

Tambahkan Caption pada image dan akan tampil di kolom ini.

Jakarta, Penaberita.id–Indonesia menghadiri Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan.

MONDIACULT 2022 diselenggarakan oleh UNESCO empat puluh tahun setelah Konferensi Dunia Mondiacult tentang Kebijakan Budaya yang pertama diadakan di Mexico City (Meksiko) pada tahun 1982, dan 24 tahun setelah Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya untuk Pembangunan diadakan di Stockholm (Swedia) pada tahun 1998. Konferensi Dunia UNESCO-MONDIACULT 2022 diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 30 September 2022 oleh Pemerintah Meksiko.

Pada konferensi kebijakan kebudayaan dunia ini, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, ditunjuk sebagai penyusun rapporteur atau pelapor hasil rapat pleno diantara 193 negara yang hadir. Indonesia juga akan menekankan pentingnya sumber daya budaya dalam memberikan kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan.



Indonesia, menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek, Hilmar Farid akan melanjutkan pesan dari Pernyataan G20 bidang Kebudayaan, yang telah berlangsung di Kawasan Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah dengan tetap mengedapankan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan.

Foto: Ini Peran Aktif Indonesia di Konferensi Dunia untuk Kebijakan Kebudayaan (Istimewa)

Terlebih, Hilmar menambahkan Indonesia
merupakan negara dengan keragaman hayati terbesar di dunia, kebudayaan harus bisa menjawab SDGs termasuk mengakhiri kelaparan, kemiskinan, krisis iklim, serta keberlangsungan kota dan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Hilmar pada sesi Culture for Sustainable Development.

Indonesia memberikan kontribusi pemikiran dan praktik baik kebijakan kebudayaan untuk kehidupan dan pembangunan berkelanjutan. Sebelumnya, pada Januari 2022 lalu, Indonesia dipercaya memimpin proses koordinasi untuk kawasan Asia Pasifik yang merupakan salah satu kawasan terluas dengan keberagaman
terbanyak di dunia. *** Frans P