Jakarta, Penaberita.id—Di tahun politik ini, Sebagian besar dari masyarakat sudah mulai tertarik untuk mendiskusikan politi. Anak yang bicara soal partai politik, mekanisme demokrasi, bahkan ada juga yang bicara soal kandidat wakil rakyat tingkat kabupaten/kota/provinsi, nasional bahkan bakal calon presiden. Yang menjadi pertanyaan kemudian, sejauh mana geliat masyarakat milineal terhadap politik? Seperti apa karakteristik kepemimpinan yang diinginkan oleh para milenial?
Terkait hal tersebut, Aktivis dan politisi muda, Hasreiza mengatakan, berdasarkan survey IDN Network, Indonesian Millenial Report 2022, milenial menyukai isu-isu lingkungan dan sosial. Sebab 80 persen dari 69,38 juta milineal peduli dengan perubahan iklim, 78 persen perubahan iklim jadi isu sangat penting.
Kemudian 71 persen merasa bertanggungjawab meringankan akbiat perubahan iklim, 67 persen bersedia mengeluarkan biaya untuk produk berbasis kesadaran ekologis. Selanjutnya 54 persen dari milenial tersebut isu sosial kesetaraan gender berpendapat sudah baik, 61 persen perempuan setara dengan laki-laki dan 62 persen percaya perempuan bisa menjadi pemimpin.
“Isu-isu lingkungan dan sosial tersebut menjadi hal-hal yang diperhatikan bahkan disenangi oleh para milenial,” katanya dalam perhelatan Dialog Interaktif dan Buka Bersama di Jl Duren Tiga Raya No.101, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).
Bang Reiza (sapaan karibnya) menjelaskan, selain kedua isu tersebut masyarakat milenial juga suka berdonasi. Hal itu dapat dilihat dari survei ini, yakni sebanyak 62 persen dari kaum milenial ini pernah memberikan donasi sosial. Dari jumlah itu, 87 persennya dari kaum milenial ini mendonasikan secara langsung dan 13 persen berdonasi secara tidak langsung alias online.
“Yang tidak kalah pentingnya, 68 persen dari penduduk milenial ini setuju kalua toleransi beragama kita baik-baik saja. Dengan kata lain, tingkat toleransi beragama kita sangat baik,” tandasnya.*** Frans P