Cisadane Resik Volome Sembilan, Sutanandika: Esensi Kegiatan Untuk Edukasi Peduli Lingkungan

Tambahkan Caption pada image dan akan tampil di kolom ini.

Bogor, Penaberita.id—Pakwan Institute bekerjasama dengan Pejuang Waktu, Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande, Lingkung Gunung Adventure Camp serta komunitas, lembaga dan instansi terkait lainnya menggelar kegiatan Cisadane Resik Volume Sembilan dengan tajuk, “Merawat Tradisi Alam Bakti Lestari” di Lingkung Gunung Adv. Cimande, Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/11) lalu.

Direktur Pelaksana Pakwan Instritute, Sutanandika menuturkan kegiatan tersebut merupakan aksi edukasi peduli lingkungan yang terdiri dari kurang lebih 800 peserta. Kegiatan ini juga melibatkan banyak pihak, mulai dari lembaga, instansi, organisasi kemasyarakatan, komunitas, pelaku usaha maupun orang perorang. Antara lain, Saung Pelestarian Penca Pusaka Cimande, Kitapak, Balad Cinta Budaya Cimande, PJSM, Pendaki Junior Sabtu Minggu, BurisatMX, Ambulance Hardimen, Mapella, Langlang Buana SMAN 1 Cigombong.

Pihak lainnya, OSIS SMAN 1 Cijeruk, Pramuka SMAN 1 Cijeruk, Pramuka SMAN 1 Cigombong, BEM Universitas Nusa Bangsa, BEM STIMIK Muhamadiyah Jakarta, SMK NU Bogor serta masih banyak lagi lembaga, instansi, organisasi kemasyarakatan, komunitas, pelaku usaha dan orang perorang. “Esensinya adalah untuk edukasi peduli lingkungan,” tuturnya, Jumat (3/12).

Dijelaskan  Sutanandika, perubahan iklim harus diimbangi dengan perubahan perilaku, yakni kembali ke kearifan lokal dan nilai-nilai ajaran agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam. Bagaimana pun manusia membutuhkan air yang bersih untuk beribadah, memasak, pertanian, perikanan, pariwisata dan lain sebagainya. Manusia butuh  ketenangan ketika bermain di sungai, tanpa khawatir banjir bandang.

“Untuk itu, kami secara konsisten mengajak serta memberikan edukasi peduli lingkungan kepada masyarakat, melalu kegiatan menanam kurang lebih 1.200 bibit tanaman yang dilakukan secara bertahap, gebyar rampak gerak asli Silat Cisadane, pentas seni Gendang Panca serta pertunjukan debus,” jelasnya.

Ia menambahkan, bibit tanaman yang ditanam berupa bibit coklat, mahoni, durian, bisbul, asoka, kemang, petai, dan bibit tanaman lainnya. Aksi edukasi peduli lingkungan itu dilaksanakan oleh pihaknya setiap sebulan sekali.

“Harapannya aksi ini bisa berdampak terhadap perubahan cara berpikir maupun laku masyarakat agar mau merawat dan menjaga lingkungan, termasuk sungai,” tandasnya.

Penulis: Frans P
Foto: Dok. Pakwan Institute