Jakarta, Penaberita.id–Di tengah gempuran kebiasaan anak-anak bermain gadget, siapa sangka masih ada anak yang gemar membaca. Namanya Hanna Ameera, umurnya masih belia, yakni sepuluh (10) tahun.
Lebih dari itu, dari kegairahannya pada buku dan kecintaannya membaca pun ditularkan kepada anak-anak seusianya. Seperti membangun “dunianya” sendiri, Ameera didukung penuh oleh Komunitas Bale Buku serta Pemerintah Kota Jakarta Timur, pun mendirikan, Lampu Baca.
Lampu Baca ini menjadi semacam ruang bagi Ameera bersama anak-anak lainnya untu bergembira dan membaca bersama. “Saya kan suka baca, cuma kalau baca sendirian kan kurang asyik. Jadi, ya saya ajak teman-teman saya untuk ke sini”, ungkap Ameera dalam acara peresmian rumah literasi Lampu Baca di Jl Ali No. 34 RT 007/ 01, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (11/6).
Mungkin bagi sebagian orang (anak-anak maupun orang dewasa), buku adalah suatu benda yang membosankan dan tak memiliki daya pikat. Namun berbeda dengan Ameera, buku diibaratkan semacam lampu yang menyala. Cahayanya bisa menerangi jiwa dan pikiran ketika membaca.
“Buku laksana lampu yang menyala jika dibaca. Artinya, buku akan menerangi jiwa dan otak kita jika kita suka membacanya. Itulah alasannya kenapa ruang bacanya dinamai, Lampu Baca,” urainya.

Menyoal kegairahan membaca serta semangat mendirikan ruang baca itu, Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, M Chozin Amirullah menuturkan, pertemuannya dengan komunitas anak muda Bale Buku semakin mematangkan niat Ameera mewujudkan rumah baca tersebut.
Atas dukungan dari kedua orang tuanya, rumah baca tersebut kini telah mewujud di halaman rumahnya, persis dekat dengan pintu gerbang rumahnya nan-asri itu. Tempat itu, dulunya adalah kandang burung. Atas permintaan Ameera, orang tuanya ‘menyulapnya’ menjadi rumah baca Lampu Baca.
“Kemarin saya mendapatkan kesempatan istimewa ikut hadir bersama Walikota Jakarta Timur, Kadis Perpustakaan Pemprov DKI beserta jajarannya meresmikan rumah baca tersebut. Meski saya bagian dari Pemprov DKI, tetapi saya rasa kehadiran saya lebih sebagai pembina Bale Buku yang selama ini meng-coaching Ameera sehingga mendirikan rumah baca tersebut,” tuturnya.

Menurut Chozin, Bagi Bale Buku, ini adalah titik yang ke-10 pendirian rumah bacanya. Bersama Ameera dan yang lainnya, Bale Buku masih akan terus bergerak mendirikan rumah-rumah baca di berbagai tempat di Jakarta. Bale Buku bersama Ameera akan tak lelah menyebarkan virus-virus membaca di tengah gempuran kegemaran main gadget di kalangan anak.
“Jujur, hadir di acara itu saya ‘cemburu’ pada sosok Ameera. Ia yg seumuran itu sudah memiliki kemampuan dan daya analisis yang begitu kuat. Itu semua karena ia gemar membaca,” pungkasnya. *** Frans P