Jakarta, Penaberita.id–Malam itu, di lantai lima dari sebuah hotel di selatan Jakarta, sebanyak seratus anak muda dari 34 provinsi yang ada di Indonesia bergemuruh menyambut kehadiran Anies Baswedan. Ya, kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi satu momen utama yang ditunggu tunggu dari para peserta yang tergabung dalam Gerakan Bawa Ide.
“Saya begitu bangga sekaligus terharu ketika melihat serta berbicara langsung dengan warga Kampung Aquarium. Warga asli Jakarta namun tidak memiliki tempat tinggal,” ungkap Matilda, peserta Gerakan Bawa Ide dari NTT sambil meneteskan airmata, Rabu (15/2).
“Kami yang di kampung, masih merasa beruntung karena masih memiliki rumah untuk tempat tinggal dan tanah meski belum digarap secara maksimal,” tuturnya.
Mendengar perasaan itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan ada jutaan anak Indonesia yang memikirkan dirinya. Bmasa depan itu tidak bsa dipungkiri tapi pad saat yang sama Anda memikirkan masyarakat yang ada di tempat Anda tinggal.
“Saya mengapresiasi karena anda memilih memikirkan dan turun tangan langsung-ini adalah republik yang dibangun degan ide gagasan. Ide tentang masa depan dan ide itu dibawa oleh anak-anak muda,” imbuhnya.
Anies menjelaskan, anak muda mewakili masa depan Indonesia. Memang, anak muda belum tahu banyak, karena belum punya pengalaman.
“Sebab, anak muda tidak menawarkan masa lalu, tapi menawarkan masa depan,” jelasnya.

Pembina Gerakan Bawa Ide, Widi Aswindi memaparkan, ketika gerakan ini membuka pendaftaran, jumlahnya ada 5 ribu pendaftar, kemudian diseleksi menjadi 400 hingga terpilihlah seratus gagasan dari seratus orang.
“Jadi, seratus anak muda yang ada di sini adalah orang-orang yang terpilih,” paparnya.
Widi menambahkan, gagasan bawa ide ini lahir dari setiap kali orang rapat, selalu bicara milineal, tidak pernah ditanya maunya apa? Gagasan tidak hanya gagasan, tapi dikolaborasikan.
“Tidak boleh berhenti pada titik gagasan, harus jadi kerja nyata dan berhasil,” tuntasnya.*** Frans P