Jakarta, Penaberita.id – Pagelaran turnamen pra musim Piala Menpora, Liga 1 dan Liga 2 kemarin pemerintah terpaksa harus merubah kondisi, biasanya dengan suporter harus berubah tanpa penonton di stadion.
Perubahan tersebut menyesuaikan kondisi dan situasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih sangat tinggi. Sedangkan Pra Musim Piala Menpora, Liga 1 dan Liga 2 harus digelar.
Meskipun harus demikian, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) sangat mengapresiasi kepada seluruh suporter Indonesia sebagai penentu keberhasilan turnamen tersebut.
Sebagai penanggung jawab Menpora RI Zainudin Amali bersama PSSI dengan secara tertulis, saat itu harus menjamin penyelenggaraan turnamen tersebut harus aman dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Diawal banyak yang meragukan, mencibir, dan mengatakan macam-macam. Tetapi memang yang berat titik awalnya adalah ketika saya harus menjamin secara tertulis dan juga Ketum PSSI, sebuah turnamen harus dengan prokes ketat dan tanpa penonton,”kata Menpora Amali saat berbicara di kanal Markas Suporter secara Zoom Meeting, inisiasi Bola.com, Bola.net kerjasama dengan PSSI, pada Kamis (14/4) sore.
Dituturkan, keberhasilan penyelenggaraan itu adalah dengan patuhnya suporter mentaati aturan pemerintah dan federasi. Oleh karenanya apresiasi tiada terhingga atas kepatuhan tersebut Turnamen dan Liga berjalan dengan sukses dan tepat waktu.
“Apresiasi kepada seluruh suporter karena yang tadinya diperkirakan tidak mungkin, banyak yang meragukan, ternyata bisa. Dengan komunikasi yang baik, saya yakin semua bisa, mereka patuh, bukan saja tidak datang ke stadion tetapi mendekat, berkumpul nobar pun tidak, semua mendukung dari rumah. Itu kunci kesuksesan penyelenggaraan Turnamen Pra Musim, Liga 1 dan 2 Tahun 2021/2022,” ucapnya.
Publik dan semua pihak menyadari bahwa kehadiran penonton adalah semangat bagi pemain dan klub serta semaraknya pertandingan. Oleh karenanya dalam UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan suporter diatur secara khusus menyangkut hak dan kewajibannya.
“Pertandingan tanpa penonton pasti ada sesuatu yang hilang, semoga pada kompetisi selanjutnya sudah memungkinkan dengan suporter di stadion, nanti kita duduk bersama dengan PSSI dan pihak-pihak terkait untuk membahasnya. Sekali lagi apresiasi kepada seluruh suporter, dan untuk PSSI di usianya yang ke-92 kita warnai dengan hal-hal positif dan prestasi yang ditunggu oleh masyarakat kita,” tutupnya.***Ahmad.S