Jakarta, Penaberita.id—Galeri Nasional (Galnas) Indonesia menggelar pameran lukisan Koleksi Galeri Nasional Indonesia dan Museum Seni Ketimuran, Moskow bertajuk “Zaman Peralihan.” Pameran yang dikuratori oleh Asikin Hasan, Sudjud Dartanto, dan Teguh Margono tersebut sebagai masa transisi peralihan zaman yang dapat ditangkap dari karya seni rupa yang mengalami pergeseran dari masa ke masa.
Kurator pameran, Asikin Hasan mengungkapkan, Di masa kolonial, lukisan umumnya menggambarkan keindahan bentang alam yang membangun satu narasi alam Hindia yang sama: tenang, tenteram, dan damai. Lukisan tersebut belakangan dikenal sebagai seni lukis Mooi Indie.
Zaman berganti, cara memandang realitas pun bergeser. Lukisan dengan orientasi keindahan alam mulai ditinggalkan, dan beralih menitikberatkan pada kehidupan rakyat sehari-hari. Menggambar ketidakberdayaan “orang-orang kecil” di tengah pergulatan sosial-ekonomi yang keras, terpelanting oleh pukulan kehidupan modern.
“Kegandrungan pada narasi kerakyatan makin menguat, terutama di era pascakemerdekaan. Di saat yang sama, para pengambil keputusan, dan para petinggi partai politik tengah menempatkan seni dan budaya, serta jargon kerakyatan sebagai cara meraup suara,” ungkap Asikin Hasan, seperti dikutip dari siaran pers Galnas Indonesia, Senin (22/11).
Dijelaskan Asikin, seluruh karya dalam pameran ini berjumlah 62 lukisan. 24 lukisan di antaranya merupakan koleksi Galeri Nasional Indonesia dan 38 lukisan merupakan koleksi Museum Seni Ketimuran, Moskow. Yang lebih spesial, karya-karya koleksi Museum Seni Ketimuran, Moskow tersebut sebagian besar telah direstorasi sehingga kondisinya baik.
“Karya-karya tersebut dipresentasikan dalam sebuah pameran yang disiapkan secara luring, namun disajikan kepada publik secara daring,” jelasnya.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto menuturkan, pameran ini tidak sekadar menyajikan karya-karya seni rupa kepada publik, melainkan juga ‘menemukan kembali’ karya-karya anak bangsa yang selama ini tersimpan di luar ‘rumahnya’ sendiri.” Kabar yang lebih menggembirakan, menurut Pustanto sebagian karya-karya tersebut telah direstorasi.
“Galeri Nasional Indonesia mengucapkan terima kasih atas upaya restorasi yang telah dilakukan oleh Museum Seni Ketimuran di Moskow, sehingga kini kita bisa menikmati dengan nyaman dan bangga, lukisan-lukisan bercorak estetika kerakyatan yang berharga bagi bangsa Indonesia,” tutupnya.
Penulis: Frans P
Foto: Dok. Galnas Indonesia