Sanksi WADA Dicabut, Kasatgas Percepatan Penyelesaian Sanksi: Terima Kasih Atas Kepercayaan-Dukungan Menpora Amali

Menpora Zainudin Amali dan Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, Raja Sapta Oktohari (Foto:kemenpora.go.id)
Menpora Zainudin Amali dan Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, Raja Sapta Oktohari (Foto:kemenpora.go.id)

Jakarta, Penaberita.id—Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, Raja Sapta Oktohari menyampaikan terima kasih atas kepercayaan, dukungan serta arahan yang diberikan oleh Menpora Amali.

Dengan modal dan dukungan dan kepercayaan tersebut pihaknya bisa berkerja cepat dan menghasilkan putusan pembebasan sanksi denga cepat. Dimana sanksi yang awalnya satu tahun sejak 7 Oktober 2021, ternyata selesai dalam kurun waktu tiga setengah bulan.

“Semuanya berkat kepercayaan dan dukungan dari Menpora Amali. Terima kasih atas kepercayaannya sehingga kami dapat bekerja dan bergerak cepat, dan memperoleh hasil cepat,” papar Raja Sapta Oktohari, Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA yang juga Ketua Umum KOI, Jumat (4/2).

Menurutnya,  setelah mengantongi SK Menpora No 74 tanggal 18 Oktober 2021 langsung membuka komunikasi dengan pengurus LADI, baik yang baru maupun yang lama. Setelah itu dilanjutkan berkomunikasi dan menemui para petinggi WADA. Termasuk menjalin intens dengan JADA, organisasi anti-doping Jepang yang ditugaskan WADA memberikan supervisi kepada Indonesia.

“Kami mengurai benang kusut yang ada, yakni permasalahan utama komunikasi, administrasi dan teknis,” urainya.

Ia menambahkan, untuk tidak terulang kembali peristiwa memalukan ini tidak lain kesadaran bersama untuk taat aturan tata kelola internasional. Sebagaimana yang telah disampaikan pihaknya pada Menpora Amali, sejak dapat mandat KOI bertekad tidak libur sebelum bendera Merah Putih berkibar. Kejadian ini mengingatkan semua, bahwa tata kelola olahraga Indonesia harus sesuai tata kelola olahraga internasional.

“Kami terus menyelesaikan tugas untuk investigasi, mohon kerjasama semua pihak agar segera tuntas, analogi motor tidak hanya memperbaiki motor rusak tapi merakit dan membuat mobil baru formula one,” tuntasnya.*** Frans P